TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan minyak dan gas bumi asal Prancis, Total mulai membukukan laba pada kuartal III/2020 didorong oleh kebijakan OPEC+ yang berdampak positif terhadap kinerja pada periode tersebut.
CEO Total Patrick Pouyanne mengatakan bahwa setelah menghadapi keadaan yang di luar kebiasaan yakni harga minyak yang menyentuh di bawah US$20 per barel pada kuartal II/2020 dan perlambatan dari aktivitas global karena krisis kesehatan, Total sudah mulai diuntungkan dengan lingkup bisnis pada kuartal III/2020.
Dia mengatakan, bahwa pada kuartal III/2020 harga minyak telah kembali menyentuh US$40 per barel berkat kedisiplinan OPEC+ dalam pemulihan permintaan minyak bumi untuk kebutuhan transportasi.
"Namun, Total masih harus menghadapi rendahnya harga gas alam yang rendah dan tipisnya marjin dari bisnis kilang yang tertekan karena kelebihan kapasitas produksi dibandingkan dengan permintaan yang rendah, serta meningkatnya kapasitas penyimpanan," katanya seperti dikutip dalam siaran persnya, Sabtu 31 Oktober 2020.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada kuartal III/2020, Total mengantongi pendapatan senilai US$33,14 miliar, meningkat dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal II/2020 senilai US$25,73 miliar.
Adapun, laba konsolidasi pada kuartal III/2020 tercatat senilai US$181 juta. Catatan itu lebih baik dibandingkan dengan realisasi pada kuartal II/2020 yang mencatatkan rugi senilai US$8,4 miliar.